PENGEMBANGAN MEDIA
OHP/OHT
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PAI.
Dosen Pengampu :
Dr. Sukiman, M.Si
Disusun Oleh
: Sofiatul Azizah (13410148)
Fera Nofiana A (13410190)
Harun Ikhwantoro (13410193)
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pengembangan media ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, shahabat, dan
pengikutnya.
Penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,
bimbingan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak
Rektor Universitas Islam Negeri Yogyakarta
2.
Bapak
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
3.
Bapak
Suwadi selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga
4.
Bapak Sukiman selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan media.
. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah wawasan mengenai
pengembangan media OHT/OHP dan bermanfaat bagi kita semua, serta bagi
perjalanan mata kuliah Pengembangan Media. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul...................................................................................................................
i
Kata
pengantar..................................................................................................................
ii
Daftar
isi.............................................................................................................................
iii
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang........................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................
1
1.3 Tujuan......................................................................................................................
1
Bab
II Pembahasan
2.1 Pengertiaan OHP/OHT...........................................................................................
2
...... 2.2 Macam-macam OHP/OHT.....................................................................................
2
...... 2.3 Teknik penggunaan OHP/OHT ............................................................................. 5
...... 2.4 Kelebihan dan Kekurangan
OHP/OHT..................................................................
7
Bab III Penutup
...... 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
9
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
overhead projector menunjukkan kemajuan yang pesat sekali dalam masa dasawarsa
terakhir, sehingga perangkat audiovisual ini banyak dipakai di mana-mana.
Overhead transparan yang merupakan media proyeksi yang memerlukan bahan
transparan untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan
media pengajaran transparan, yang disebut juga overhead projector. Tiap media
memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, demikian pula halnya dengan
media transparan ini. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan
suatu media.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian OHP/OHT ?
2. Apa saja macam-macam OHP/OHT ?
3. Bagaimana teknik penggunaan OHP/OHT ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan OHP/OHT ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian OHP/OHT.
2. Dapat mengetahui macam-macam OHP/OHT.
3. Dapat mengatahui teknik penggunaan OHP/OHT.
4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan OHP/OHT.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OHP/OHT
Media
transparansi atau overhead transparency (OHT) seringkali disebut dengan
nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transparansi
adalah media visual proyeksi, yang dibuat diatas bahan transparan, biasanya
film acetate atau plastik ukuran 81/2”x11”, yang digunakan oleh guru untuk
memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangak outline, atau
ringkasan disepan kelompok kecil/besar.[1]
Media ini sebagai perangkat lunak. Transparansi yang diproyeksikan adalah
visualisasi berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya, pada
lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk
diproyeksikan ke sebuah kayar atau dinding melalui sebuah proyektor. OHP
dirancang untuk dapat digunakan didepan kelas sehingga guru selalu berhadapan
atau menatap siswanya.
Over head projector
atau yang kita kenal dengan OHP adalah sejenis perangkat keras (hardware)yang
berfungsi untuk memproyeksikan pesan yang ditulis pada plastik transparansi,
sesiau dengan namanya Over head projector (OHP) dapat diarikan sebagai
alat yang dapat memproyeksikan gambar melalui atau diatas kepala ke layar atau
ke tempat proyeksi lainnya yang bersifat discope (memproyeksikan secara
tidak langsung). Dibandingkan dengan alat alat proyeksi lainnya, OHP merupakan alat proyeksi yang paling
sederhana, karena peralatannya hanya menggunakan sistem optik (lensa) dan
elektrik (kipas pendingin dan lampu proyeksi).[2]
2.2 Macam-macam OHP/OHT.
1.
Macam-macam
OHP/OHT
Dalam menggunakan Overhead projector (OHP),
pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Hal ini
harus perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanaya
aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Overhead mempunyai
bermacam-macam tipe diantaranya :
a.
Overhead Projector
Model 5088 (portable)
Overhead
ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt
dengan daya 480 Watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel =
4,5 m, ukuran 322x343x3 mm, tinggi dengan head lens= 45,7 cm. ON-OFF switch
tidak diperlukan, sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar.
Projection stage 254x254 mm (10”x10”), dengan focal length 366 mm. Single
optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens, dan
dapat memproyeksikan kurang dari 10 sampai lebih dari 35.[3]
b. Overhead
Projector Model 6202 (Portable)
Alat ini membutuhkan tegangan lsitrik 220 volt, daya 200 watt dengan
berat 10,4 kg. panjang kabel 3,05 m. sistem pendinginan tidak diperlukan sebab
lampu langsung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet
optical projection head= 317 mm, projection stage 285x285 mm, terang 2100
lumens. Berbagai macam overhead harus diproyeksiskan setelah sinar menyala dari
overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau
yag disebut layar portable matte white; dan akan tampak jelas bahan-bahan yang
ditulis dalam transparansi.[4]
c. Overhead Projector Model 213 (large body)
Alat
ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan lsitrik yang
diperlukan 220 Volt/50 Hz, dengan saya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt.
Berat keseluruhan 13, 9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara
khusus. Ukuran badan 380x405x240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll
attachement. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu keatas
transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin.
Penyinaran menggunakan sistem srticulate head optic yang menghasilkan cahaya
terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar
2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan tranparansi film dari 0-30
dengan jarak antara 1,5m- 3,5m. Projection stage =267x267 mm dengan sistem
pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan
thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu
penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga
mudah dijangkau.[5]
d. Overhead Projector Model 213 ( semi portable)
Alat
ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50
Hz, panjang kabel = 5 m dan ada tempat penyimpanan khusus, berat =13,3 kg,
ukuran 355x400x200 mm dengan tambahan dipasang roll attachement.
Sistem pendinginan lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas
dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angi. Standard doublet optic yang
menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya
2300 lumens, dan rata. Ada pengatur cahaya yang memproyeksikan tranparansi film
0-25 proyeksi amat etrbaik antara 1,5 sampai dengan 4,5 m. Projection stage
254x254 mm (10”x10’) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk
kipas angin dan jika kita buka pintu tempat penggantian lampu otomatis arus
lampu terputus. On-Off switch mudah dijangkau; penggatian lampu mudah dan
cepat. Alas untuk tranparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut
fresnellens 3 mm yang dilapisi 2 kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan
tidak menyilaukan.[6]
2.3 Teknik penggunaan OHP/OHT
Cara menggunakan OHP , pertama-tama perlu diperhatikan situasi
ruangan yang akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan
yang dipakai, antara lain adanya aliran listrik yang memadai sessuai dengan
kebutuhan alat tersebut.
a.
Letakkan transparansi dengan tepat pada saat lampu OHP
dimatikan;
b.
Nyalakan OHP dengan menekan tombol ON;
c.
Setelah OHP menyala, atur fokus pencahayaan;
d.
Atur refleksi lensa;
e.
Penyaji
(komunikator) tetap menghadap terus ke arah peserta (komunikan);
f.
Tidak menunjuk
sesuatu di permukaan layar, tetapi cukup menunjuk pada permukaan transparansi;
g.
Mematikan lampu
untuk mengalihkan perhatian peserta (komunikan);
h.
Menutup dengan sebagian tulisan atau gambar yang belum
diperlukan untuk menuntun perhatian presentasi.
Penggunaan
Ohp/Oht
1. Dengan alat penunjuk
Dengan
menggunakan pensil atau pointer, guru dapat menekankan perhatian siswa pada
hal-hal yang dipentingkan. Penunjuk diletakkan di atas transparansi bukan
layar.
2. Menulis langsung
Menulis di atas
transparan pada waktu menyajikan sangat menarik perhatian bahkan pada
transparan yang telah disiapkan sebelumnya, dapat ditambahkan tulisan, pada
waktu penyajian dengan pen khusus. Pen yang digunakan mempunyai spesipikasi
warna, ukuran ( kecil, sedang dan besar) dan jenis (prmanen dan solubel).
3.
Menunjukkan
dengan membuka sedikit demi sedikit
4. Teknik ini penting untuk mengontrol siswa agar hanya
memperhatikan masalah yang disajikan secara urut, dengan menutup bagian yang
belum diproyeksikan.
5. Menjelaskan cara kerja benda[7]
2.4 Perawatan media OHP/OHP
Beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan
dalam merawat bahan transparan sebagai berikut :
a) Simpanlah transparansi dalam sampul atau map pelindung.
b) Pisahkan helai demi helai tranparansi dengan kertas supaya gambarnya tidak
terkikis atau kena bekas jari tangan.
c) Jangan membiarkan transparansi terlalu lama kena panas atau cahaya, dan
bersihkanlah permukaannya dari debu, kotoran kecil atau bekas jari.[8]
2.5 Kelebihan dan Kekurangan OHP/OHT.
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan media OHP sebagai media
pembelajaran.
a.
Pantulan
proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang sehingga guru dan
murid tetap dapat saling terlihat.
b.
Dapat
menjangkau kelompok yang besar.
c.
Guru
dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas dan
dengan demikian, ia selalu dapat mengendalikan kelasnya.
d.
Transparansi
dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual
maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia.
e.
Peralatannya
mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
f.
Memiliki
kemampuan untuk menampilkan warna.
g.
Dapat
disimpan dan digunakan berulang kali.
h.
Dapat
dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian materi.[9]
i.
Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya
dengan meletakannya di atas OHP, walaupun hasilnya berupa bayang-bayang.
j.
Tidak memerlukan tenaga bantuan operator dalam
menggunakan OHP karena mudah dioperasikan.
k.
Lebih sehat daripada papan tulis.
l.
Praktis dapat dipergunakan untuk semua ukuran
kelas ruangan.
m.
Mempunyai variasi teknik penyajian yang
menarik dan tidak membosankan, terutama untuk proses yang kompleks dan
bertahap.
n.
Sepenuhnya dibawah kontrol guru.
o.
Dapat digunakan sebagai petunjuk sistematika
penyajian guru, dan apabila menggunakan bingkai, catatan-catatan tambahan untuk
mengingatkan si guru dapat dibuat diatasnya.
p.
Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana
dan warna pada proyeksinya dengan menambahkan alat penyajian tertentu.[10]
Sedangkan keterbatasan penggunaan OHP sebagai media pembelajaran
adalah sebagai berikut.
a.
Fasilitas
OHP harus tersedia.
b.
Listrik
pada ruang atau lokasi penyajian harus tersedia.
c.
Tanpa
layar yang dapat dimiringkan, sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang
berbentuk trapezium (keystoning)
d.
Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan
urutan, baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.[11]
e.
Pemakaiannya terbatas hanya sebagai alat bantu
pembelajaran baik bagi guru maupun peserta didik jarang dapat digunakan sebagai
medium instruksional.
f.
Pendistribusiannya rumit (baik pendistribusian
lembar demi lembar maupun pendistribusian dalam set), tidak seperti film
rangkai yang lebih ringkas. Transparansi multiwarna, baik yang diproduksi
secara lokal maupun komersial, mungkin malah lebih mahal dari produksi film
bingkai.
g.
Kalau sedang menggunakan OHP, sewaktu
mengganti transparansi, ada kekosongan yang menyilaukan dilayar.
h.
Karena didesain untuk dipergunakan dalam
proyeksi didepan layar, jarang digunakan untuk proyeksi dari proyeksi dari
belakang, kecuali dalam keadaan luar biasa. Kalau format transparansi akan
ditransfer ke film bingkai 35 mm atau dijadikan selebaran tercetak, hal-hal
seperti skala, proporsi, ukuran huruf dan garis pinggir harus diperhatikan
sekali, karena perbandingan ukuran masing-masing media itu tidak sama.
i.
Kalau diperlukan banyak sekali visual akan
menyebabkan kerepotan dan menyusahkan untuk dibawa kemana-mana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Over
head projector atau yang kita
kenal dengan OHP adalah sejenis perangkat keras (hardware)yang berfungsi
untuk memproyeksikan pesan yang ditulis pada plastik transparansi, sesiau
dengan namanya Over head projector (OHP) dapat diarikan sebagai alat
yang dapat memproyeksikan gambar melalui atau diatas kepala ke layar atau ke
tempat proyeksi lainnya yang bersifat discope (memproyeksikan secara
tidak langsung).
OHP merupakan alat bantu presentasi
visual yang digunakan untuk memproyeksikan tulisan atau gambar pada
transparancy film yang diletakkan di atas OHP. Dengan
menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke
layar, sehingga informasi berupa: tulisan, gambar, bagan, dll akan menjadi
lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media proyeksi ini
lebih menguntungkan, sebab indera pendengaran dan penglihatan akan sama-sama
diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang
dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa: gambar, foto,
diagram, tabel, ilustrasi dll, baik berwarna ataupun hitam-putih yang relatif
berukuran kecil, agar gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas
oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar
(screen) .
[1]
Sukiman.Pengembangan Media Pembelajaran.(Yogyakarta:
PT Pustaka Insan Madani 2012) hlm 123.
[2]
Prof. Dr. Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta :
Kencana, 2012, Cet.1, Ed.1, Hal.175.
[3]
DR.Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai.media pembelajaran.2009.bandung:sinar
baru algensindo.hal 99
[4]
Ibid hal 99
[5]
Ibid.hal 100
[6]
Ibid.hal 101
[7]
http://ceva24chandra.blogspot.com/2011/06/makalah-overhead-projector.html
[8]
Sukiman.Pengembangan Media Pembelajaran.(Yogyakarta:
PT Pustaka Insan Madani 2012) hlm 129.
[10]
Sukiman.Pengembangan Media Pembelajaran.(Yogyakarta:
PT Pustaka Insan Madani 2012) hlm 127-128.
[11]
Kustandi, Cecep.Bambang Sutjipto.Media pembelajaran.(Bogor:
Ghalia Indonesia 2013) hlm 63.